English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 11 Oktober 2010

Pantai Papuma Jember



Lokasi :
Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember


Jarak :

+ 45 km selatan kota Jember


Suhu udara :
25 – 32 º C


Tiket masuk :
Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah)

Daya tarik

  1. Panorama alam dengan gugusan batu karang di tengah laut serta pasir putih sepanjang pantai
  2. Pemandangan matahari terbenam yang sempurna
  3. Tempat penyewaan perahu nelayan bila ingin menikmati pemandangan dari laut lepas
  4. Siti Hinggil, batu karang dengan ketinggian + 50 m dpl untuk melihat pemandangan obyek wisata pantai Papuma
  5. Gua Lawa, berkedalaman + 30 dapat dicapai pada saat air surut (menurut legenda tempat bersemayam putri penguasa laut selatan “Dewi Sri Wulan” dan tempat bertapa Kyai Mataram)
  6. Hutan tropis (cagar alam) disekeliling pantai
  7. Pekan Raya tiap tanggal 1 s/d 10 Syawal dan Larung Sesaji
Fasilitas :
  1. Taman bermain
  2. Tempat kemah
  3. Sovenir
  4. Warung makan & minum
  5. Kantor pengelola
  6. Mushala
  7. MCK
  8. Tempat parkir
  9. Jalan aspal
  10. Gazebo
  11. Perahu
  12. Balairung
  13. 7 buah guest house dilengkapi AC

Transportasi :
Dapat menggunakan segala jenis kendaraan


Hanya saja, selama ini pengelolaan dan pengembangan Papuma terkesan dilakukan sekadarnya. Padahal kalau saja kawasan ini dikembangkan dengan baik, bukan tidak mungkin mampu mendatangkan pendapatan yang tidak kecil, baik untuk pemerintah daerah maupun Perhutani sebagai pemiliknya.

Daerah setidaknya bisa memanfaatkan keberadaan Papuma dengan menjadikannya sebagai sarana untuk memperkenalkan hasil kerajinan masyarakat dan makanan khas Jember. Sedang Perhutani sebagai pengelola sekaligus pemilik wisata Papuma, jelas akan mendapatkan keuntungan dari pendapatan penjualan tiket atau mungkin penginapan.

"Mestinya daerah tidak perlu melihat Papuma itu aset daerah atau bukan, yang penting bagaimana antara daerah dengan Perhutani bisa bersinergi demi perkembangan Jember dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Heru Agus S, pengunjung asal Bone, Sulawesi Selatan, yang menyempatkan diri berkunjung ke Papuma bersama keluarganya saat Lebaran kemarin.

Kekaguman Heru atas pesona Papuma, mungkin tidak terlalu berlebihan, karena pada kenyataannya pantai yang bersebelahan dengan tempat wisata Watu Ulo ini, memiliki sejumlah kelebihan.

Di antaranya, gelombang ombak di pantai dengan pasir putihnya ini tidak terlalu besar, sehingga memungkinkan anak-anak atau pengunjung bisa menikmatinya dengan bermandi.

Belum lagi soal lokasinya yang cukup luas dan bisa dijadikan tempat bersantai pengunjung bersama keluarganya. Ditambah lalulalangnya monyet-monyet hutan, kian menambah eksotika Papuma.

Keindahan Papuma ternyata tidak hanya sebatas itu. Pada sisi lain dari kawasan ini, terdapat pantai dengan hamparan batu-batu kerikil. Pada bagian atas dari pantai berkerikil atau tepatnya di atas bukit, berdiri sebuah gubuk yang biasa digunakan pengunjung untuk menikmati hamparan luas laut selatan.

Heru yang sengaja menghabiskan liburannya bersama keluarga di Papuma itu, juga menyatakan keheranannnya atas potensi Papuma yang begitu indah, tapi belum digarap optimal.

"Dibanding pantai-pantai lain yang pernah saya datangi, Papuma ini memiliki banyak kelebihan. Mungkin yang perlu dilakukan, di sini perlu ada pementasan seni tradisional Jember," tandas Heru, yang anggota TNI berpangkat Mayor itu.

Rasa kagum atas keindahan Papuma ternyata tidak hanya dirasakan Heru. Sepasang turis asal Perancis, yang berkunjung ke pantai ini, menyatakan hal yang sama terhadap keindahan pantai Papuma. Itu terlihat dari sikap mereka yang mau berlama-lama di pinggiran lantai hanya untuk menyaksikan anak-anak mandi di laut.

"Pantai ini sangat indah dan sejuk. Saya lihat di pinggiran itu banyak pohon dan hutan. Sungguh sangat nyaman untuk dinikmati," tambahnya.