English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 21 Februari 2011

Krabyakan malang jatim

KRABYAKAN....LAWANG MALANG

KABUPATEN – Pemkab Malang mendapat bantuan personel tim studi kelaikan untuk mengelola sumber air Krabyakan Kecamatan Lawang. Kali ini tim konsultan datang dari Australia atas prakarsa dari Bapenas. Tim impor yang akan bekerja selama enam bulan di Kabupaten Malang itu disebut bekerja secara sukarela atau tanpa dibayar.
Kabar itu disampaikan Kepala Bapekab Malang Nehrudin usai rapat bersama Bapenas, Jumat (27/8) sore. Tim dari Australia ini akan datang untuk membantu tim studi kelayakan bentukan Pemkab Malang sendiri. Sebelumnya studi kelayakan telah dilakukan pada tahun 2004 lalu. Namun karena perubahan inflasi dan perubahan geografis daratan selama 2004 hingga 2010 maka Pemkab memutuskan untuk melakukan studi kelayakan ulang untuk mengetahui detil kebutuhan dan pengelolaan optimal dari Sumber Mata Air Krabyakan Lawang.
”Studi kelayakan kali ini akan kami buat untuk pola penggunaan hingga 50 tahun ke depan. Jadi hanya akan ada penyesuaian kecil saja setiap dua tahun masa pembangunan Sumber Krabyakan,” kata Nehrudin kemarin.
Tim dari Australia itu rencananya akan berkantor di sebelah Kantor Bapekab di lingkungan Pendapa Kabupaten Malang. Mereka akan membantu membuat studi tentang jaringan pipa, tandon air, kualitas kesehatan air dan persoalan teknis lainnya.
Tim konsultan akan membantu tim inti dari Pemkab yang saat ini telah terbentuk dan telah memiliki SK dari Bupati Malang. ” Timnya sudah ada, diketuai oleh Sekda dan wakilnya Kepala Bapekab Pak Nehrudin,” kata Kabid Sarana dan Prasarana Pengembangan Wilayah Bapekab Dwi Siswahyudi secara terpisah.
Pada kesempatan yang sama pula, konsultan juga telah memberikan Term Of Reference (TOR) berupa petunjuk materi dalam melakukan studi kelaikan melalui Bapenas. Program penyediaan konsultan ini diakui Bapekab merupakan oleh-oleh dari Bapenas kepada Kota dan Kabupaten yang berpotensi mendatangkan investor.
Sumber air itu dinilai potensial untuk mendatangkan investor apalagi Sidoarjo telah menandatangani MOU pembelian air seharga Rp 2400 per liter sedangkan Pasuruan walaupun belum memiliki MOU saat ini sepakat membeli dengan harga Rp 825 per liter.
”Konsultan ini gratis dan karena melibatkan Australia, bisa saja lebih mudah mendatangkan investor lain. Karena kredibilitas kita juga akan naik,” lanjutnya. (pit/eno)

1 komentar:

  1. mantap pak bos...........mari kita sama kenalkan keindahan jawatimur di dunia..

    BalasHapus